Rabu, 31 Maret 2010

the gingerbread man

Once upon a time, an old woman and her husband lived alone in a little old house. The couple had no children, and being lonely, the woman decided to make a boy of gingerbread. She carefully mixed the batter, rolled out the dough, and cut out out a very nice gingerbread man. She added sugar icing for his hair, mouth, and clothes, and she used candy chips for buttons and eyes. What a fine looking gingerbread man he was! The old woman put him in the oven to bake. After he was fully done, she slowly opened the oven door. Up jumped the gingerbread man, and he ran out the door saying,


"Run, run, as fast as you can!

You can't catch me!

I'm the Gingerbread Man!"

The old woman and the old man ran after him, but they could not catch him.





And so the Gingerbread Man ran and ran. While he running, he met a cow.

"Moo," said the cow. "You look very fine! Fine enough to eat!" And the cow started to chase to little man.

But the Gingerbread Man ran faster, saying,

"I ran away from an old woman,

I ran away from an old man,

And I can run away from you!

I can!"



And he laughed,

"Run, run, as fast as you can!

You can't catch me!

I'm the Gingerbread Man!"

The cow ran after the Gingerbread Man, but she could not catch him.





The Gingerbread Man kept running, and soon he met a horse.

"Neigh," said the horse, "You look mighty tasty. I think that I would like to eat you."

"But you can't!" said the Gingerbread Man.

"I ran away from an old woman,

I ran away from an old man,

I ran away from a cow,

And I can run away from you!

I can!"



And so he ran singing,

"Run, run, as fast as you can!

You can't catch me!

I'm the Gingerbread Man!"

The horse ran after the Gingerbread Man, but he could not catch him.







The Gingerbread Man ran and ran, laughing and singing. While he ran, he met a chicken.

"Cackle, cackle," said the chicken, "You look fine enough to peck for dinner. I'm going to eat you, Mr. Gingerbread Man."

But the Gingerbread Man just laughed.

"I ran away from an old woman,

I ran away from an old man,

I ran away from a cow,

I ran away from a horse,

And I can run away from you!

I can!"



And so he ran singing,

"Run, run, as fast as you can!

You can't catch me!

I'm the Gingerbread Man!"

The chicken ran after the Gingerbread Man, but she could not catch him.







The Gingerbread Man was proud that he could run so fast.

"Nobody can catch me," he thought. So he kept on running until he met a fox.

He just had to tell the fox how he ran faster than all the others.



"Mr. Fox," he said,

"As tasty as I appear to be,

I cannot let you catch and eat me.

I ran away from an old woman,

I ran away from an old man,

I ran away from a cow,

I ran away from a horse,

I ran away from a chicken,

And I can run away from you!

I can!"

But Mr. Fox did not seem to care.



"Why would I want to bother you?" asked Mr. Fox. "You don't even look that tasty. No, young man, I don't want to eat you at all."

The Gingerbread Man was so relieved.



"Well, indeed, Mr. Fox," said the Gingerbread Man. "If you don't mind, I think I'll take a little rest here." And the Gingerbread Man stopped running and stood still.

And right when he stood still. Snap! went Mr. Fox's jaws right into the Gingerbread Man until he was gone.

"He was very tasty after all," thought the fox.

pulang,,,,,,,,,

klo di sana sih, pengennya cpet2 pulang ke rumah,, tp klo dah mpe rumah, pengennya,, cepet2 mpe sana,,, bzog pulang,,, libur koq nanggung banget ya,,, tpi liburan ini puas deh,,, blajar jalan, maen jalan,,, pkoknya,, PUUAASS BGTZZ,, (eh koq puas, putsa dink, eh, sory, putief, eh ah tauk lah,, sorry ya put..)
pulang ke IHSANUL FIKRIL,,,, IF, i'm coming,,,,,,,,,,,,, AYO PULANGGGGG,,,,
tapi q blum beres2... ayo!! packing-packing...


nah di sebelah ini,,, 2 foto IF, tp pas waktu aku kelas 6 SD, lg survei. Tp, skrng dah kerennnn bgtz, dah ada GOR masjid blkng,, n' msh byk lg,, dah da ruang multimedia, lab ipa, lab com,,, wahhh,,, komplit!!! mau basket, mau futsal, mau badminton, mau volly, ada lapangannya,,, mau main hutan-hutan-an aja bisa,, mau ke sawah? gax nanya.. OK,,? minat? hubungi saya... hehehe,, eh ada SMA nya juga lho..  SMPIT IHSANUL FIKRI, BOARDING SCHOOL, MAGELANG. alamat: PABELAN1, PABELAN, MUNGKID, MAGELANG.

Minggu, 28 Maret 2010

sERu!!!

enak_nya ya,, ngerjain orang,, hehehe,, apalagi si Izza, biasanya dikerjain,, sekarang gantian dong di kerjain.. seru banget ngerjain dia,,, doakan sukses,, amin,,,,
siapa tuch? mampang!!
eh,, mungkin wajahnya izza klo bingung kayak wajah orang ini ya,,, hehehe
Sorry za..............

my father's picture (some)




nie, beberapa sketsa nya my father,, what's your opinion?

Sabtu, 27 Maret 2010

welcome...

welcome to semarang!!! assalamualaikum,,, akhirnya pulang juga,, padahal barusan aja,, kemaren pulang,, gak pa_pa,.,. mpe hari kamis pulang,, tdi dri magelang jam 5 sore,, mpe rumah jam 8 lewat 40 malam,, tp, yng pnting bsa plang!!! happy,,. td sih, pulang nya nebeng Rifdah,, yang jls,, tjah semarang jd satu,, tjah pordjox jga jd satu,, SERU,,,,,, td hbs ambil raport.. huh,,. bersyukur aja lah ,, masih bisa ngalahin dia.. ,,., Alhamdulillah,,, tetap semangat!!! jdikan liburan ini sebagai wahana aspirasi mu dalam belajar!! (eh,, koq keingetan proker ya,,) ma yang jelas di rumah q mau nge-refresh pkiran ku dulu dari OSIS.. konsen belajar dulu.. gitu,,, udah yaww.. good bye!! HAPPY HOLIDAYS!!!

Sabtu, 13 Maret 2010

return to ihsanul fikri

pulang,,,,
ya,, mau pulang,, jdi nya, blog jarang ke isi,, hiks-hiks,, libur kok cman sehari? ya,, tp gak papa lahh,, good byee,,,

kHAlid Bin WaLId

KHALID bin WALID'S sTORY

ORANG seperti dia, tidak dapat tanpa diketahui dibiarkan begitu saja. Dia harus diincar sebagai calon pemimpin Islam.

Jika dia menggabungkan diri dengan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang kafir, kita harus mengangkatnya kedalam golongan pemimpin? demikian keterangan Nabi ketika berbicara tentang Khalid sebelum calon pahlawan ini masuk Islam.

Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.

Ayah Khalid yang bernama Walid, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka\’bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka?bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.

Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka?bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, “O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu”.

Nabi mengharap-harap dengan sepenuh hati, agar Walid masuk Islam. Harapan ini timbul karena Walid seorang kesatria yang berani dimata rakyat. Karena itu dia dikagumi dan dihormati oleh orang banyak. Jika dia telah masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.

Dalam hati kecilnya Walid merasa, bahwa Al Qur’an itu adalah kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur dan terang-terangan, bahwa dia tidak bisa berpisah dari keindahan dan kekuatan ayat-ayat suci itu.

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera masuk Islam. Tetapi impian dan harapan ini tak pernah menjadi kenyataan. Kebanggaan atas diri sendiri membendung bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut kehilangan kedudukannya sebagai pemimpin bangsa Quraisy.

Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan rayuan-rayuan hati nuraninya. Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya mati sebagai orang yang bukan Islam.

Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.

Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.

Latihan Pertama

Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.

Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya.

Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.

Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti pemimpin besar.

Kepahlawanan adalah satu hal terhormat di mata rakyat.

Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang yang terpandang dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya didalam hal adu tenaga. Sebab itulah dia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar biasa.

Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang.

Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.

Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa senialnya.

Menentang Islam

Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam dan penganut-penganut Islam. Kepercayaan baru itu menjadi bahaya bagi kepercayaan dan adat istiadat orang-orang Quraisy. Orang-orang Quraisy sangat mencintai adab kebiasaannya. Sebab itu mereka mengangkat senjata untuk menggempur orang-orang Islam. Tunas Islam harus dihancurkan sebelum tumbuh berurat ber-berakar. Khalid sebagai pemuda Quraisy yang berani dan bersemangat berdiri digaris paling depan dalam penggempuran terhadap kepercayaan baru ini. Hal ini sudah wajardan seirama dengan kehendak alam.

Sejak kecil pemuda Khalid bertekad menjadi pahlawan Quraisy. Kesempatan ini diperolehnya dalam pertentangan-pertentangan dengan orang-orang Islam. Untuk membuktikan bakat dan kecakapannya ini, dia harus menonjolkan dirinya dalam segala pertempuran. Dia harus memperlihatkan kepada sukunya kwalitasnya sebagai pekelahi.

Peristiwa Uhud

Kekalahan kaum Quraisy didalam perang Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan, karena penyesalan dan panas hati. Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan mereka sebagai suku Quraisy telah meluncur masuk lumpur kehinaan Arang telah tercoreng dimuka orang-orang Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari lumpur kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas pengalaman pahit yang terjadi di Badar.

Sebagai pemuda Quraisy, Khalid bin Walid pun ikut merasakan pahit getirnya kekalahan itu. Sebab itu dia ingin membalas dendam sukunya dalam peperangan Uhud. Khalid dengan pasukannya bergerak ke Uhud dengan satu tekad menang atau mati.

Orang-orang Islam dalam pertempuran Uhud ini mengambil posisi dengan membelakangi bukit Uhud.

Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran. Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.

Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahant-kekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam.

Sungguh pun begitu pasukan-pasukan Quraisy memulai pertempuran dengan baik. Tetapi setelah orang-orang Islam mulai mendobrak pertahanan mereka, mereka telah gagal untuk mempertahankan tanah yang mereka injak.

Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.

Melihat orang-orang Quraisy cerai-berai, pemanah-pemanah yang bertugas ditanah genting tidak tahan hati. Pasukan Islam tertarik oleh harta perang, harta yang ada pada mayat-mayat orang-orang Quraisy. Tanpa pikir panjang akan akibatnya, sebagian besar pemanah-pemanah, penjaga tanah genting meninggalkan posnya dan menyerbu kelapangan.

Pertahanan tanah genting menjadi kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat kesempatan baik ini. Dia menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang pemanah yang masih tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh pasukan Khalid dan mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari belakang.

Dengan kecepatan yang tak ada taranya Khalid masuk dari garis belakang dan menggempur orang Islam dipusat pertahanannya.

Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat.

Khalid bin Walid telah merobah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam.

Hanya pahlawan Khalidlah yang dapat mencari saat-saat kelemahan lawannya. Dan dia pula yang sanggup menarik kembali tentara yang telah cerai-berai dan memaksanya untuk bertempur lagi. Seni perangnya yang luar biasa inilah yang mengungkap kekalahan Uhud menjadi suatu kemenangan bagi orang Quraisy.

Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya jihadnya. Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam medan pertempuran, dengan berbagai luka yang menyayat badannya, namun ternyata kematianya diatas ranjang. Betapa menyesalnya Khalid harapan untuk mati sahid dimedan perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur, sesudah perjuangan membela Islam yang luar biasa itu.

Demikianlah kekuasaan Allah. Manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya sesuai dengan kemaua-Nya.

Sumber : Arrahmah